BERITAJABAR.ID, Jakarta – Pemerintah Republik Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah ditetapkan Presiden Prabowo Subianto sebagai program prioritas nasional. MBG hadir bukan sekedar sebagai intervensi gizi, namun sebagai strategi holistik yang menyentuh aspek kesehatan, pendidikan, hingga penguatan ekonomi lokal.
“Program ini adalah strategi menyeluruh untuk membangun kualitas sumber daya manusia Indonesia sejak dini, bila anak-anak kita sehat dan cerdas, masa depan bangsa akan lebih terjamin” ujar Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Jenderal Pol. (Purn) Budi Gunawan
Selain memberikan manfaat di bidang gizi dan kesehatan, Program MBG juga berkontribusi dalam memperkuat ketahanan ekonomi dengan cara mengurangi beban pengeluaran rumah tangga, membuka jutaan lapangan kerja, serta menjaga stabilitas harga pangan melalui mekanisme pembelian langsung dari produsen lokal.
“Ini adalah bentuk nyata kehadiran suatu negara dalam memastikan tidak ada anak Indonesia yang tertinggal karena kekurangan atau gizi buruk,” tambah Budi Gunawan
Hal ini juga disampaikan oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Putih Sari. Ia menyebut MBG sebagai bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya generasi muda.
“Program Makan Bergizi Gratis bertujuan untuk memperbaiki gizi anak-anak dan ibu hamil. Dari gizi yang cukup akan menghasilkan potensi maksimal untuk tumbuh kembang yang lebih baik, dalam artian program lain ini berperan untuk memerangi angka gizi buruk dan stunting di Indonesia,” kata Putih.
Program MBG menyasar kelompok prioritas seperti anak-anak, bayi, ibu menyusui, dan ibu hamil. Kepala Biro Umum dan Keuangan Badan Gizi Nasional, Lili Khamiliyah, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya fokus pada penyediaan gizi, tetapi juga berdampak pada sektor ekonomi.
“MBG hadir tidak hanya sekedar memberikan makanan bergizi gratis tetapi juga turut membuka lapangan pekerjaan, membantu sirkulasi ekonomi di mana MBG ini pasti membutuhkan dapur, membutuhkan pekerja, membutuhkan bahan untuk berolah raga,” jelas Lili.
Ia menambahkan, keberadaan dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah ikut menggerakkan perekonomian lokal, terutama pelibatan tenaga kerja dan pelaku usaha setempat dalam penyediaan bahan pangan dan pengolahan makanan bergizi.
Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi Badan Gizi Nasional, Anyelir Puspa Kemala juga menekankan pentingnya kelompok sasaran dalam MBG sebagai investasi jangka panjang bagi generasi penerus bangsa.
“Anak-anak dan ibu hamil menjadi target utama di mana anak-anak adalah generasi penerus yang akan berperan di masa depan, tentu saja program MBG ini akan membantu mengoptimalkan tumbuh kembang anak-anak penerus bangsa yang menjadi aktor penting pada Indonesia Emas 2045,” imbuh Anyelir
Program MBG terus disosialisasikan lintas daerah sebagai salah satu wujud nyata kehadiran negara dalam memastikan hak dasar rakyat terpenuhi sejak usia dini — baik dari sisi kesehatan maupun kesejahteraan ekonomi masyarakat.-
[edRW]
Post Views: 6