SUKABUMI – Di tengah hamparan sawah dan perbukitan Desa Loji, Kecamatan Simpenan, tersimpan kisah pilu Etin (25), seorang perempuan muda yang tinggal di kandang kambing dalam kondisi memprihatinkan. Rumah reyot yang ia tempati hanya berjarak beberapa langkah dari kediaman ibunya, Ibah (45), yang juga tak layak huni.
Kisah Etin viral di media sosial, menyentuh hati banyak orang hingga sampai ke telinga Bupati Sukabumi, Asep Japar. Merespons cepat, Bupati langsung menginstruksikan Camat Palabuhanratu, Deni Yudono, untuk meninjau langsung kondisi di lapangan.
“Saya ke sini atas instruksi langsung dari Pak Bupati. Setelah melihat sendiri, rumah ini memang tidak layak huni dan sangat membutuhkan bantuan melalui program RTLH,” ujar Deni.
Deni mengapresiasi langkah cepat pimpinan daerah yang responsif terhadap laporan warga. “Pak Bupati langsung memerintahkan saya untuk memastikan kondisi di lapangan sesuai dengan informasi yang beredar,” tambahnya.
Menurut Deni, gubuk yang ditempati Etin dihuni oleh empat orang dewasa dan satu anak, tanpa fasilitas dasar seperti kamar mandi. “Kondisinya sangat memprihatinkan dan tidak mendukung kehidupan sehat,” tegasnya.
Ibah, ibu Etin, menjelaskan bahwa anaknya memilih tinggal di kandang kambing karena mengalami depresi pasca perceraian. “Sudah empat tahun tinggal di sini. Dia tidak mau tinggal di rumah karena sering bertengkar dan merasa lebih tenang dekat saya,” ungkapnya.