BANDUNG, iNews.id – Penutupan Bandung Zoo sejak pekan lalu mengancam kesejahteraan ratusan satwa dan puluhan karyawan yang menggantungkan hidup di sana. Kebun binatang ini kehilangan seluruh sumber pendapatan, mulai dari tiket, sewa tenant hingga promosi.
Humas Bandung Zoo Sulhan Syafii mengatakan, Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) dari manajemen lama berkomitmen menjaga pakan satwa dan upah karyawan meski saat ini operasional tutup sementara.

Baca Juga
Kisruh Kebun Binatang Bandung, Dedi Mulyadi Klaim Bisa Selesaikan jika Diminta
“Perawatan satwa tetap dilakukan rutin. Keeper bekerja seperti biasa, namun kesejahteraan satwa dan karyawan memang terancam akibat penutupan,” ujar Sulhan, Senin (11/8/2025).
Sulhan menjelaskan, 50 keeper mulai bekerja pukul 06.00 WIB untuk merawat sekitar 700 satwa, membersihkan kandang, hingga memperbaiki fasilitas.

Baca Juga
Penutupan Bandung Zoo Ricuh, 2 Kubu Saling Baku Hantam
“Keeper harus serba bisa, termasuk memperbaiki ledeng (aliran air). Saat kebun binatang tutup, otomatis kami tak ada pemasukan,” ujarnya.
Pendapatan dari tiket, penyewaan tenant hingga promosi akhir pekan hilang sepenuhnya sejak penutupan.

Baca Juga
Kebun Binatang Ini Minta Warga Sumbangkan Hewan Peliharaan untuk Disantap Singa
Kuasa hukum YMT manajemen lama, Jutek Bongso, menyebut biaya pakan satwa sangat besar. Dalam sebulan, dana yang dibutuhkan mencapai Rp400 juta atau Rp13 juta per hari.
“Tolong dipikirkan karena pakan satwa ini memerlukan biaya besar. Jika ditutup sebulan, ini akan memperparah persoalan. Pemerintah mestinya ikut memikirkannya,” kata Jutek.

Baca Juga
4 Saksi Sidang Korupsi Kebun Binatang Bandung Ungkap Fakta Baru
Dia mengaku belum mengetahui kapan Bandung Zoo akan kembali dibuka.
Editor: Donald Karouw