SUKABUMI – Program Adiwiyata yang digaungkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi perlu segera digalakkan kembali disetiap sekolah. Pasalnya, program ini bukan sekadar predikat penghargaan, melainkan strategi nyata untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan sejak dini.
Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda DLH Kota Sukabumi, May Widyastutie, mengatakan program ini sempat meredup akibat pandemi Covid-19 dinilai perlu segera digalakkan kembali disetiap sekolah.
“Minimal siswa tahu bagaimana cara membuang sampah, sekaligus menghidupkan kembali budaya hidup sehat dan tertib di lingkungan sekolah,” kata May kepada wartawan, belum lama ini.
May mengingatkan, banyak sekolah di Sukabumi sebelumnya sudah berhasil menyabet predikat Adiwiyata. Namun, pandemi membuat program tersebut fakum, dan hingga kini belum kembali berjalan optimal.
“Ini pekerjaan rumah bersama. Penataan lingkungan bisa dimulai dari sekolah, sekaligus membangun karakter siswa agar peduli pada kebersihan dan kelestarian lingkungan,” tegasnya.
Menurutnya, tanpa penguatan kembali, predikat Adiwiyata hanya akan menjadi simbol tanpa makna. Sekolah yang dulu aktif pun kini banyak yang stagnan. “Adiwiyata bukan sekadar lomba antar sekolah, tapi harus jadi gerakan nyata yang berkelanjutan,” ucapnya.
Senada, pemerhati pendidikan lingkungan, Fauzi menambahkan, sekolah seharusnya menjadi ruang pembelajaran sekaligus teladan dalam hal kebersihan. “Sekolah yang bersih, nyaman, dan membuat murid betah belajar itu yang diidamkan. Itu yang seharusnya dikejar, bukan sekadar piagam,” timpalnya.
Lebih jauh, ia menekankan pentingnya perubahan perilaku siswa. “Anak harus dibiasakan memilah sampah, membuang pada tempatnya, dan mencintai lingkungan sekitar. Itu yang membentuk karakter mereka sejak kecil,” bebernya.
Dengan demikian, penguatan kembali Program Adiwiyata di Sukabumi tidak hanya penting, tetapi juga mendesak. “Sekolah diharapkan tak sekadar mengejar label, melainkan benar-benar menjadi pelopor perubahan menuju lingkungan yang sehat, tertib, dan berkelanjutan,” tukasnya. (Bam)