loading…
Rentetan tsunami data yang menimpa warga Indonesia ini menjadi latar belakang suram di balik pengumuman pembentukan tim baru. Foto: ist
Langkah ini diumumkan langsung oleh Menteri Komdigi, Meutya Hafid, sebagai upaya untuk menjamin keamanan dan kualitas data nasional.
Namun, di hadapan krisis kepercayaan publik yang sudah di titik nadir akibat rentetan kebocoran data, mampukah sebuah tim internal menjadi jawaban? Atau ini sekadar langkah birokratis untuk menenangkan suasana?
Parade Kegagalan Masa Lalu
Publik tentu belum lupa dengan bocornya data jutaan peserta BPJS Kesehatan, data pemilih KPU, hingga data kependudukan dari Dukcapil.
Rentetan ‘tsunami data’ yang menimpa warga Indonesia ini menjadi latar belakang suram di balik pengumuman pembentukan tim baru yang terdiri dari lima jajaran direktur di Kemkomdigi.
Strukturnya sarat dengan nomenklatur ‘strategi’, ‘kebijakan’, dan ‘pengendalian’—istilah-istilah birokratis yang memicu pertanyaan: apakah ini tim yang berisi para ahli teknis keamanan siber terbaik, atau sekadar komite koordinasi antar-pejabat?