JABARNEWS | KUNINGAN – Tantangan UMKM Kuningan masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah.
Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, menyoroti rendahnya tingkat digitalisasi yang baru mencapai 32 persen serta minimnya akses permodalan perbankan yang membuat banyak pelaku usaha sulit berkembang.
“Saya kira di berbagai daerah juga kita menemukan tantangan yang sama. Yaitu kurangnya digitalisasi, akses modal perbankan yang masih sulit, akses terhadap pasar, kualitas produk dan kemasan, yang masih menjadi kendala. Ini perlu di dorong, dengan meningkatkan kapasitas pelaku UMKM,” ujar Dian saat menghadiri kegiatan Nusantara Gilang Gemilang (NGG) 2025 di Aula Pesantren Husnul Khotimah, Sabtu (23/08/2025).
Dian berharap kehadiran NGG bisa menjadi ruang pencerahan bagi pelaku UMKM dengan mendengarkan motivasi dari para pakar dan menerapkannya dalam bisnis.
Ia menargetkan, dalam lima tahun ke depan, UMKM Kuningan dapat lebih berdaya saing, bersinergi dengan destinasi unggulan daerah, sehingga menjadikan Kuningan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di Jawa Barat, tetapi juga tingkat nasional.