SUKABUMI – Suasana belajar di SDN 2 Parakansalak, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, mendadak berubah panik pada Jumat (22/8) pagi. Sebanyak 24 siswa dilaporkan mengalami gejala mual, pusing, dan muntah usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Andi Rahman, membenarkan kejadian tersebut. “Jumlah sementara yang terdampak sebanyak 24 orang. Semuanya ditangani di Puskesmas Parakansalak, dan tidak ada korban meninggal atau yang dirujuk ke rumah sakit,” ujarnya.
Insiden bermula sekitar pukul 09.30 WIB, saat para siswa menyantap menu MBG yang terdiri dari nasi, telur, orek tahu, sayuran buncis-wortel, semangka, dan susu kotak. Tak lama berselang, sejumlah siswa mulai mengeluhkan gejala tidak biasa.
Pihak sekolah segera menghubungi Puskesmas Parakansalak. Tim medis yang terdiri dari dokter, tenaga gizi, dan petugas surveilans langsung diterjunkan ke lokasi. “Hingga pukul 11.30 WIB, total 24 siswa tercatat mendapat observasi dan pengobatan. Sebagian sudah dipulangkan setelah kondisinya membaik,” jelas Andi.
Untuk memastikan penyebab pasti, tim medis mengamankan sampel makanan MBG serta muntahan siswa untuk diuji di laboratorium. “Dugaan sementara memang keracunan makanan, tapi harus dibuktikan secara ilmiah,” tambahnya.
Kepala SDN 2 Parakansalak, Erni Susilawati, menyatakan bahwa sebagian besar siswa kini sudah kembali ke rumah. “Mohon doa agar semuanya lekas sehat kembali,” ucapnya.
Kasi Trantib Kecamatan Parakansalak, Rosidi, memastikan situasi di lapangan tetap kondusif. “Kejadian ini juga sudah dilaporkan kepada Pak Bupati,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, penyebab pasti dugaan keracunan masih dalam tahap investigasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi. Sampel makanan telah dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut.(den/d)