SUKABUMI — Tragedi kemanusiaan yang menimpa Raya (3), bocah asal Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, terus mengguncang hati publik. Anak malang tersebut meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan, tubuhnya dipenuhi cacing gelang. Kasus ini viral dan memicu sorotan tajam terhadap sistem perlindungan anak dan layanan kesehatan dasar.
Bupati Sukabumi, Asep Japar, akhirnya angkat bicara. Dalam konferensi pers di Gedung Negara Pendopo Sukabumi, Rabu (20/8), ia menyampaikan belasungkawa mendalam dan klarifikasi atas tudingan bahwa pemerintah daerah abai.
“Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Sukabumi menyampaikan duka cita atas meninggalnya ananda Raya. Saya sudah menemui keluarga korban. Pemerintah tidak tinggal diam,” tegas Asep.
Ia menjelaskan bahwa kasus Raya tidak lepas dari pola asuh keluarga yang bermasalah. Kedua orang tuanya memiliki keterbatasan ekonomi dan mental, sehingga pengasuhan anak tidak berjalan optimal. Meski demikian, Asep menekankan bahwa posyandu dan puskesmas telah rutin melakukan pemantauan.
“Intinya ada pola asuh yang salah, namun pemerintah hadir. Perangkat desa, bidan, dan kecamatan sudah melakukan pendampingan,” ujarnya.
Asep juga menyoroti kendala administrasi, termasuk identitas dan kepesertaan BPJS yang sempat tidak aktif. Ia meminta pemerintah pusat turut memperhatikan agar masyarakat miskin tidak terhambat saat mengakses layanan kesehatan.
“BPJS yang dibiayai APBN banyak yang nonaktif. Ini harus jadi perhatian bersama,” katanya.