SUKAB BuUMI- Rumah Sakit Umum (RSU) Hermina Sukabumi meluncurkan layanan ‘Women Surgery’ atau layanan khusus bagi perempuan. Di mana, layanan ini memberikan berbagai fasilitas dan kebutuhan serta para medis dari kalangan kaum hawa.
“Layanan ini dari perempuan untuk perempuan oleh perempuan. Sebab, ada kepercayaan dan keyakinan tertentu yang mengharuskan perempuan hanya bisa membuka auratnya kepada perempuan,” ujar Direktur Utama RSU Hermina Sukabumi, dr. Hendy Kurniawan kepada awak media, disela-sela kegiatan, Jumat (15/8).
Menurut Hendy, layanan ini juga menjawab untuk tantangan dari para perempuan khususnya muslimah, yang ingin dilayani sepenuhnya oleh perempuan lagi. Bahkan, mereka rela mencari ke luar daerah, seperti ke Bandung, Jakarta, dan wilayah lainnya.
“Tentunya kita jawab permintaan para perempuan di Kota dan Kabupaten Sukabumi dengan layanan dari Rumah Sakit Hermina. Kita mulai dari layanan kebidanan dan kandungan dulu. Insya Allah nanti berkembang ke bedah, payudara, leher, THT, mata, dan lainnya. Secara bertahap, kami lengkapi dengan tim perempuan,” terangnya.
Layanan ini sambung dia, akan dilakukan dari awal datang sampai perawatan dan pulang semuanya perempuan. Bahkan tenaga sekuriti, cleaning service, pantry semua perempuan, jadi kenyamanan perempuan terjaga, seperti ketika mengantar makanan, yang masuk juga perempuan. Sehingga suasananya nyaman untuk perempuan Sukabumi.
“Jadi kalau masuk ke Rumah Sakit Hermina dan menginginkan tim perempuan, kita siapkan demi kenyamanan dan keyakinan pasien. Layanan ini tidak otomatis atau sesuai permintaan dari pasien sebelumnya,” tambah Hendy.
Disinggung soal apakah hal tersebut sebagai upaya dari banyaknya kasus pelecehan sosial di rumah sakit? Hendy menegaskan hal itu biasanya dilakukan oknum, karena semua dokter sudah bersumpah hormat tanpa memandang ras, golongan, atau jenis kelamin. Namun dengan layanan ini, memberikan rasa nyaman khususnya untuk perempuan.
“Ini adalah langkah nyata, bukan sekadar jawaban, supaya pasien dan masyarakat menilai Hermina peduli terhadap hal tersebut,” tegas dia.
Terkait pembiayaan sendiri, Hendy mengungkapkan, pasien yang menggunakan BPJS belum bisa terlayani oleh program ini, sebab dalam aturan BPJS, pasien tidak bisa memilih dokter karena sudah sesuai jadwal praktek dan regulasi.
“Ini termasuk permintaan khusus, jadi disiapkan khusus, tarifnya sesuai kelas yang diambil (VIP kelas satu, dua, tiga), tidak mesti super VIP,” pungkasnya. (why)