JABARNEWS | BANDUNG – Sebelum melakukan trading crypto tentunya kamu harus melakukan analisa teknikal dengan melihat chart atau grafik harga. Namun sebenarnya ada banyak cara untuk menganalisa harga Ethereum tanpa melihat chart.
Jika umumnya banyak orang bertanya 1 ETH berapa rupiah, untuk melakukan analisa melalui grafik pergerakan harga. Maka kamu bisa melakukan analisa Ethereum tanpa menggunakan grafik untuk memprediksi arah pergerakan harga.
Cara tersebut hanya bisa dilakukan untuk menganalisa harga Ethereum, hal ini berbeda dengan Bitcoin, kamu harus mengetahui harga Bitcoin sekarang melalui chart yang memperlihatkan pergerakan harga pada waktu-waktu sebelumnya untuk dianalisa.
Cara menganalisa harga Ethereum tanpa chart tentunya menjadi hal yang menarik untuk pemula. Pasalnya selama ini banyak orang yang baru memulai merasa kesulitan dan bingung ketika harus mengamati harga harian Ethereum bergerak.
Sehingga mereka bisa memutuskan kapan harga menguat dan harga melemah, memutuskan kapan waktunya membeli atau waktunya menjual. Sehingga kamu bisa meningkatkan potensi dan mengurangi kerugian.
Terdapat beberapa aplikasi crypto yang telah teregulasi di Indonesia, salah satunya Pintu yang menyediakan fitur terlengkap, biaya trading rendah, serta variasi token yang banyak lebih dari 320+ token sehingga cocok untuk investor pemula maupun trader aktif dan professional. Hingga fitur DCA atau Dollar Cost Averaging untuk mendapatkan harga terbaik.
5 Tips Analisa ETH Tanpa Chart
Ada 5 cara yang bisa kamu lakukan untuk melakukan analisa pergerakan harga Ethereum tanpa kamu harus menganalisa grafik chart, diantaranya adalah:
1. Fear and Greed Indeks
Indeks Ketakutan dan Keserakahan adalah alat sederhana yang mengevaluasi perasaan pasar secara keseluruhan.
Fear/ Ketakutan:
Menunjukkan bahwa banyak investor merasa cemas, sehingga harga sering kali turun. Kesempatan Ini bisa kamu manfaatkan dengan membeli sebanyak mungkin Ethereum karena harganya yang murah.
Greed/Keserakahan
Menunjukkan banyak investor memiliki harapan yang berlebihan, sehingga harga bisa mendekati puncaknya dan berisiko mengalami penyesuaian. Indeks ini dihitung berdasarkan variabilitas pasar, volume perdagangan, interaksi di media sosial, dan tren pencarian online.
Dengan memeriksa Indeks fear and greed, kamu bisa terhindar dari keputusan yang didorong oleh emosi seperti FOMO (takut tertinggal) atau panik saat harga turun.
Dengan melihat pola harga seperti itu maka kamu bisa mempertimbangkan untuk membeli saat indeks menunjukkan fear/ketakutan ekstrim dan menjual saat greed/keserakahan ekstrim.
Saat membeli, ingatlah untuk menerapkan strategi Dollar Cost Averaging (DCA) dan hindari bertransaksi dalam satu pembelian besar agar mendapatkan harga Ethereum terbaik.
Akses informasi terkini tentang indeks ketakutan dan keserakahan lewat situs seperti CFGI Ethereum Fear and Greed Index atau CoinMarketCap untuk indeks pasar crypto secara umum bisa kamu lakukan secara mandiri.
2. Skala Harga Ethereum dalam Grafik Rainbow Logaritmik
Salah satu cara mudah namun bermanfaat untuk memahami harga Ethereum adalah melalui Grafik Logaritmik Rainbow. Untuk para investor jangka panjang, indikator ini bisa berfungsi sebagai panduan visual yang jelas guna melihat harga Ethereum saat ini berdasar tren historisnya.
Dengan menggunakan grafik rainbow logaritmik maka akan membantu kamu dalam melihat trend jangka panjang tanpa terlalu memperhatikan naik turunnya harga setiap hari.
Indikator ini menunjukkan harga Ethereum dalam skala logaritmik dengan warna-warna “pelangi” pada grafik yang mengindikasikan apakah ETH berada dalam kategori undervalued (harga rendah), fair value (harga wajar), atau overvalued (harga tinggi).
Analisanya cukup mudah, warna oranye-merah berarti harga sedang overvalued dan warna biru-hijau menandakan bahwa harga undervalued. Untuk mengaksesnya, kamu bisa menggunakan situs seperti Ethereum Rainbow Chart dari Blockchain Center.
3. Aktivitas ETF Ethereum
Setelah disetujuinya ETF Ethereum di pasar Amerika, banyak lembaga besar mungkin mulai berinvestasi dalam Ethereum. Aliran dana besar ke ETF sering kali menjadi sinyal positif bagi harga ETH, karena permintaan meningkat secara signifikan.
Misalnya, ketika pasar melemah namun aliran dana ETF tetap tinggi. hal ini bisa menunjukkan bahwa institusi besar sedang melakukan pengumpulan Ethereum.
Sebaliknya, jika banyak investor menarik dana dari ETF Ethereum saat harga meningkat, hal ini menjadi tanda bahwa institusi besar mungkin sedang melakukan distribusi atau menunjukkan lemahnya semangat pasar.
Informasi tentang aliran masuk dan keluar modal ETF Ethereum dapat dilihat melalui laporan resmi dari penyedia ETF atau di situs analisis pasar crypto seperti Dune dan CoinGlass.
4. Sentimen Pasar dari Media Sosial dan Komunitas
Seperti diketahui bahwa aset crypto memiliki sifat volatilitas yang tinggi, dimana harga bisa berfluktuasi naik dan turun dengan cepat hanya sebuah perubahan kebijakan, ekonomi, atau keuangan yang mampu mempengaruhi dampaknya secara global.
Sederhananya, sentimen pasar mempengaruhi harga Ethereum dengan signifikan. Banyak pelaku pasar crypto membuat keputusan berdasarkan trend percakapan di platform media sosial seperti X (Twitter), Reddit, atau YouTube.
Jika semakin banyak influencer dan komunitas mengatakan hal positif tentang Ethereum, maka minat untuk membeli bisa meningkat, mendorong harga untuk naik. Namun, jika ada banyak informasi negatif, sentimen pasar bisa menjadi negatif.
Beberapa situs seperti Santiment dan LunarCrush bisa digunakan sebagai alat untuk mengetahui sentimen dan membantu memahami keadaan pasar. Sehingga kamu bisa mengambil keputusan tanpa mengamati grafik pergerakan harga.
5. Analisis On‑Chain Metrics
Analisis on-chain meneliti aktivitas dan tren yang terlihat langsung dari blockchain Ethereum, seperti jumlah ETH yang melakukan staking, pendapatan dari biaya gas, berapa banyak ETH yang dibakar per hari, dan bertambahnya pemegang ETH baru.
Dengan memantau metrik yang ada di jaringan Ethereum, kamu bisa mendapatkan informasi tentang kesehatan jaringan, membantu menilai nilai intrinsik Ethereum itu sendiri. Untuk melihat lebih jauh mengenai metrik on-chain ini, akses situs seperti TheBlock atau ultrasound. money untuk mengetahui tentang penambahan suplai harian, biaya gas, dan laju pembakaran ETH.
Kesimpulannya dari 5 tips diatas memberikan sebuah cara baru untuk mengamati pergerakan harga Ethereum tanpa menganalisa grafik chart. Dimana setiap pendekatan saling melengkapi, seperti:
- Gunakan Fear and Greed Index untuk memahami sentimen pasar.
- Periksa Rainbow Chart untuk mengetahui apakah ETH murah atau mahal.
- Awasi aliran dana ETF sebagai sinyal akumulasi atau distribusi oleh institusi.
- Pantau tren di media sosial dan pencarian untuk mendeteksi hype atau penurunan minat.
- Manfaatkan metrik on-chain seperti volume transaksi, jumlah dompet aktif, dan aktivitas smart contract untuk menilai kesehatan jaringan.
Cara-cara ini akan lebih efektif jika dikombinasikan dengan analisis teknikal, sehingga pemutusan trading atau investasi ETH yang diambil dapat lebih rasional dan berdasarkan data.
Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.
Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.***